Seribu Ilmu: Politik Internasional
News Update
Loading...
Showing posts with label Politik Internasional. Show all posts
Showing posts with label Politik Internasional. Show all posts

Sunday, March 15, 2020

FIST WORLD VS 3RD WORLD INTEREST UPON SUSTAINABLE DEVOLOPMENT

FIST WORLD VS 3RD WORLD INTEREST UPON SUSTAINABLE DEVOLOPMENT


Dunia pertama mecoba mengakangkat isu Negara-negara Dunia Pertama untuk mencapai 'keseimbangan' antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Sehingga isu lingkungan dalam pembanguan Negara besar sangat menghabiskan dana dan energy yang sangat besar sehingga dapat mempengaruhi keadaan alam dan sumber bahan baku. Dunia pertama terdiri dari Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa dan Negara besar lainnya. Dengan adanya dukungan kampanye oleh global First World ENGOs seperti Greenpeace atau Conservation International, negara-negara Dunia Pertama menjadi semakin kritis terhadap Negara-negara Dunia Ketiga. Dan tidak segan segan untuk memerangi mereka yang melanggengkan kebijakan yang merusak lingkungan. Bahkan Negara-negara dunia perta mencoba untuk menggunakan kondisionalitas hijau penggunaan sasaran lingkungan untuk mengkondisikan tujuan, arah, dan keadaan arus bantuan sehingga mencoba untuk memberikan pengaruh pada proses kebijakan di banyak negara Dunia Ketiga (Davies, 1992: 151).
            Contoh turunya harga sawit, dikarenakan ada kebijakan Negara Eropa terhadap Indonesia yang menolak dan mengatakan bahwa sawit merusak alam dan tidak sehat. Sehingga ekspor sawit terhambat dan menyebabkan harga sawit, sehingga hal seperti inilah yang menyababkan Negara Indonesia mengalami kerisis perekonomian, terutama kepada para petani sawit yang mengeluarkan banyak modal dan mendapatkan kerugian penjualan dikarenakan harga sawit menurun.

3rd World Interest Upon Sustainable Devolopment membahas mengenai cara Negara berkembang maju untuk mengelola pembangunan dalam tahap lanjut yang yang mengikutin modernisasi Negara maju, sehingga Negara berkembang sangat bergantungan dengan Negara maju dalam pembangunannya. Adanya konsep Marshall Plan membuat Negara-negara yang terlibat didalamnya menjadi sangat tergantung, namun sedikit membantu dengan adanya bantuan dari Amerika Serikat pada masa itu sehingga Negara-negara yang dibantu dapat berkembang lebih baik, namun menimbulkan ketergantungan, serta kebijakan asset Negara yang dapat dikuasi oleh Negara Amerika Serikat.
Masalah mengenai isu lingkungan membuat Negara berkembang menjadi kesusahan untu mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam untuk meningkatakan kemajuan Negara karena adanya system modernisasi pembangunan.



Refrensi :
Malanczuk, P. Akehurst’s : Modern Introduction to International Law ; Seventh Revised Edition, 1997. New York, NY
https://fhukum.unpatti.ac.id/hkm-internasional/368-filsafat-hukum-dan-ham-internasional
Journal .Why Do Nations Obey International Law ?.

The Gap Between North-South

The Gap Between North-South


The Gap Between North-South
Ini merupakan kesenjangan sosial-ekonomi dan politik. Kesenjangan ini yang membedakan antara negara-negara maju yang identik kaya disebut sebagai “North” sedangkan negara-negara yang berkembang diartikan negara yang miskin disebut sebagai “South”. Negara yang dianggap “North” meliputi Amerika Utara, Eropa Barat, dan negara-negara maju di Asia Timur. Sedangkan kawasan “South” yakni mencakup negara Afrika, Amerika Latin dan negara-negara berkembang di Asia, termasuk juga Timur Tengah.

Masalah Utara-Selatan dipelajari oleh tiga pendekatan filosofis yang berbeda, yang berpendapat apakah kesenjangan ini dapat diturunkan dalam sistem ekonomi global. Teori liberal perbaikan ekonomi adalah teori dalam ekonomi internasional. Pendekatan globalis atau Marxis melihat masalah dalam sistem perdagangan bebas. Para strukturalis adalah antara kaum liberal dan globalis karena mereka mengklaim bahwa sistemnya tidak optimal, tetapi dapat dengan cara damai direformasi dan diorganisasikan kembali. Semua teori dapat dibuat penilaian di banyak titik, tetapi semuanya mengandung informasi penting untuk pandangan kompleks masalah ini.

Marxis tertarik pada ekonomi Selatan oleh Utara, yang merupakan pola awal dari sistem kapitalis. Mereka mengklaim bahwa perdagangan bebas merepresentasikan pertukaran yang tidak sama antara Utara dan Selatan dalam ekonomi yang mendominasi Korea Utara. Itu sebabnya karena kemampuan pengarahannya, persyaratan untuk bahan mentah dan pasar di luar negeri, Korea Utara menurunkan harga pada bahan yang diekspor dari Utara. Masalah dengan pendekatan ini adalah bahwa Dunia Ketiga tidak lagi sangat penting bagi negara-negara kaya. Barang-barang ekspornya tidak berdampak pada Utara karena "setiap konsumsi bahan mentah berkurang karena perubahan pola pertumbuhan, konservasi, substitusi, dan perkembangan teknologi".



Hubungan Antara Perusahaan dengan Pemerintah

Hubungan Antara Perusahaan dengan Pemerintah


Why cooperation?                                   
Setiap negara pastilah memiliki sumber daya alam yang ada dalam negaranya, namun bagaimana jika sumber daya tersebut terbatas ?. Tentunya suatu negara akan mencari sumber daya tersebut ke negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Dari peryataan tersebut dapat disimpulkan jika suatu negara memiliki suatu ketergantungan kepada negara lain dalam pemenuhan keinginan dan juga kebutuhannya, maka dari situlah suatu negara dalam pemenuhan kebutuhan tersebut suatu negara akan melakukan kerja sama dengan negara lainnya.
Selain itu negara juga akan melakukan kerja sama dengan negara lain dalam memecahkan masalah dalam negerinya, misalnya ekonomi, politik, maupun masalah keamanan. Dalam masalah kerja sama suatu negara pastilah perlu memiliki pertimbangan-pertimbangan untuk melakukan kerja sama dengan negara lain.
Pertimbangan yang diambil tersebut berdasarkan dari tujuan awal mengapa kerjasama tersebut dilakukan ,biasanya suatu negara memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan negara lain karena memiliki kepentingan nasional  yang sama dengan negara tersebut. Dalam melakukan kerja sama suatu negara akan memutuskan untuk melakukan perjanjian guna membatasi suatu negara dalam menggunakan wewenangnya, hal tersebut juga dipengaruhi dengan adanya politik dari suatu negara itu sendiri. Dengan adanya perjanjian yang sudah disetujui oleh kedua negara tersebut akan menghindarkan dari adanya kecurangan yang terjadi suatu saat nanti (Auntum,1974).
Dalam proses kerjasama suatu negara keahlian dalam komunikasi merupakan suatu keuntungan dari negara, karena dengan hal tersebut kita jadi mampu untuk mengetahui seberapa menguntungkannya kerja sama yang dilakukan tersebut, dan juga menghindari adanya kesalah pahaman antar tiap negara (Austin:university of texas press,1975).




Referensi :
(Longman Classics in Political Science) Robert O. Keohane, Joseph S. Nye Jr.-Power & Interdependence-Pearson (2011)
Jackson, R. &. Sorensen, G. 2013. Introduction to International Relations. Oxford: Oxford University Press.
https://www.kemlu.go.id/id/berita/berita-perwakilan/Pages/INDONESIA DAN-WFP-SEPAKAT-MEMPERERAT-KERJA-SAMA-UNTUK  KETAHANAN-PANGAN-DAN-PENINGKATAN-NUTRISI.aspx
Martens, Kerstin. 2005. NGOs and the United Nations Institutionalization, Professionalization and Adaptation. New York : Palgrave. Chapter 2.


Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Informasi%20Lingkungan][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done