✅Suami Keset Wanita !!!! - Seribu Ilmu
News Update
Loading...

Wednesday, July 15, 2020

Suami Keset Wanita !!!!

Mungkin akan jarang sekali kita mendengar istilah laki-laki keset wanita. Atau mungkin suami-suami takut istri.  Superioritas terhadap kaum wanita mulai terjadi sejak lama mungkin bisa dikatakan sejak zaman kerajaan  mesir kuno.  Dalam zaman modern mungkin kita jarang sekali mendapatkan hal semacam ini mungkin saja tidak terekspos oleh media masa. Atau bisa jadi kita yang malu dengan hal semacam ini,  apabila terekspos, kaum laki-laki dianggap lemah tidak mampu memimpin keluarga. 
Kejadian seperti ini sering saya lihat, bahkan terjadi di lingkung terdekat saya. Ada seorang laki-laki yang kini menjadi seorang suami,  memiliki pekerjaan yang sangat keras di luar. Namun penghasilanya sebagian dibayar untuk hutang yang menjerat keluarganya. 

Ada istilah "uang suami adalah uang istri dan uang istri milik sendiri". Artinya uang suami dapat dimiliki oleh istri dan uang istri tidak boleh dimiliki oleh siapapun kecuali hanya seorang istri. 

Dari sinilah kekuatan seorang suami diuji. Mereka sama bekerja namun yang satu (istri) bekerja PNS sehingga harus berangkat pagi, pulang sore jam 1-2 siang. 

Sedangkan suami bekerja dari pagi jam 8 sampai tengah malam tergantung yang dikerjaakan selesai atau tidak. Begitulah pekerjaan yang dijalaninya. Sebelum berangkat bekerja sang suami harus menyiapkan makan,  susu,  bersihin rumah, nyuci baju dan piring. 

Hal itu dilakukan karena berangkat jam 8 sehingga ada waktu luang. Setelah semua selesai barulah mengantar anak sekolah. 

Ada beberapa kasus yang membuat saya pun berpikir 7 kali,  saat sesampai di rumah tidak ada makanan bahkan anak pun menjadi korban, hingga sang anak meminta dibuatkan susu untuk menemani tidurnya. 

Tekanan tuntutan cerai pun menghampiri, namun sang suami memikirkan masa depan anak dan keluarga. Ada fikirikan terbesit untuk pergi jauh dan bekerja entah kemana untuk bisa mendapatkan uang yang banyak sesuai permintaan istrinya.

Dan sesekali memberi pelajaran betapa susahnya kehilangan seorang suami. Namun hal itu tidak kuat dilakukannya, sebab pasti anak-anaknya merindukanya.

Badan lelah sampai rumah, bukanya diberi semnagat malah cacian, sindiran  bahkan kata cerai pun selalu diucapkan. 

Apabila diingat dahulu saat masih berjuang bersama, daftar PNS  sama-sama diajarin hingga akhirnya, usaha dan keberuntungan berada diatangan istri. 

Saat itulah pundi-pundi rupiah menghampirinya dengan metode "uang suami adalah uang istri dan uang istri milik sendiri". Kekuatan akhinya dimiliki oleh istrinya.  Dan saat inilah dia menjadi keset keluarga.  Direndahkan dijadikan anjing bagi istrinya ....  Hanya bisa ikut saat talinya ditarik majikanya. 

Saat ini sang suami pun bingung harus mengadu kemana?. Mungkin tidak mendapatkan kekerasan fisik, tapi mendapatkam kekerasan mental. 

Akibatnya bisa fatal,  emosi dikit bisa habis dalam pengadilan.  Di saat seperti inilah sang suami bingung harus curhat kemana datanglah seorang teman wanita lamanya yang mendengarkan keluh kesahnya,  hingga akhirnya support dan semangat pun diberikan. 

Berbeda dengan istri yang tidak memberikan semangat,  malah menghina, merendahkan tidak bersyukur, sebab gaji suami yang rendah darinya. 

Cerita diatas adalah,  sudut pandang saya sebagai orang dekatnya.  Mendengarkan melihat dan memlerhatinya.  Betapa berat hidup ini. Hingga akhinya merubah pandangan dalam hidup saya. 

Saya harus kaya, dan mampu mengontrol keuangan sendiri sehingga kelak saat istri meminta cerai. Saya mampu berdiri sendiri dan mengayomi anak-anak hingga mampu mendapatkan kehidupan materil yang layak. 

Tidak hanya itu dalam fikiran saya,  saya menikah diumur 28-30 an. Sebab saya harus mencari orang yang memiliki visi yang sama. Entah bagaimana caranya, sebab saat inipun saya masih berusaha untuk keluar dari kemiskinan untuk dapat memiliki kekuatan ekonomi di keluarga.

Saya tidak ingin diinjak-injak, saya ingin memiliki kesetaraan hak dan kewajiban.  Tapa harus mendiskriminasi pekerjaan, gaji mapun kemampuan waktu. 

Untuk mencapai hal itu dibutuhkan perjanjian dan kesepakatan sebelum menikah.  







Share with your friends

Add your opinion
Disqus comments
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done